SAMPO (Salam Info) -Guru dan sekelompok pelajar SMKN
8 Bandung melawan penjahat dengan membuat perangkat anti-curanmor. Perangkat
itu juga bisa dipakai untuk mobil. Pengendaliannya dari telepon seluler
berbasis sistem operasi Android.
Penggagas alat anti-begal kendaraan itu, Bapak Iwa Nirwana,S.Pd, 35 tahun, membuat perangkat lunak dan keras bernama PIN 01 (Produk Inovatif Nirwana) bersama dengan tujuh orang siswa kelas X. Perangkat tersebut bisa mematikan mesin dari jarak jauh pada kendaraan yang dicuri, dan sebaliknya ketika misalnya pengguna ingin memanaskan mesin kendaraannya.
Perangkat itu bisa memakai blue tooth, jaringan Internet nirkabel Wi-Fi, serta GPRS, untuk menghubungkan pengendalian di ponsel ke kendaraan. Kalau dimatikan, pencuri tidak bisa lagi bawa kabur motor, kecuali kalau diangkut.
Berdasarkan hasil uji coba perangkat itu, motor bisa dimatikan dengan blue tooth hingga berjarak 100 meter. Adapun dengan Wi-Fi, bisa mencapai jarak 500 meter. Sedangkan dengan GPRS dan pada mobil belum sempat dijajalnya.
Dibanding perangkat sejenis yang sudah beredar di pasaran dengan alat kendali jarak jauh (remote control) lewat Wi-Fi maupun GPRS, Bapak Iwa mengklaim karyanya lebih unggul. "Dengan pengendalian di aplikasi ponsel, bisa dikembangkan fungsinya tanpa harus banyak alat pengendali," ujarnya. Misalnya ditambah fitur pelacakan posisi kendaraan, mengukur kecepatan, dan bagian kendaraan yang perlu diperbaiki.
Kini setelah berfungsi, perangkat keras purwarupa itu yang diselipkan di kendaraan, ingin dibuat lebih kecil. Dari seukuran buku novel menjadi sebesar korek api. Gagasan awalnya, kata beliau, lantaran maraknya pencurian dan perampasan kendaraan terutama sepeda motor.
Penggagas alat anti-begal kendaraan itu, Bapak Iwa Nirwana,S.Pd, 35 tahun, membuat perangkat lunak dan keras bernama PIN 01 (Produk Inovatif Nirwana) bersama dengan tujuh orang siswa kelas X. Perangkat tersebut bisa mematikan mesin dari jarak jauh pada kendaraan yang dicuri, dan sebaliknya ketika misalnya pengguna ingin memanaskan mesin kendaraannya.
Perangkat itu bisa memakai blue tooth, jaringan Internet nirkabel Wi-Fi, serta GPRS, untuk menghubungkan pengendalian di ponsel ke kendaraan. Kalau dimatikan, pencuri tidak bisa lagi bawa kabur motor, kecuali kalau diangkut.
Berdasarkan hasil uji coba perangkat itu, motor bisa dimatikan dengan blue tooth hingga berjarak 100 meter. Adapun dengan Wi-Fi, bisa mencapai jarak 500 meter. Sedangkan dengan GPRS dan pada mobil belum sempat dijajalnya.
Dibanding perangkat sejenis yang sudah beredar di pasaran dengan alat kendali jarak jauh (remote control) lewat Wi-Fi maupun GPRS, Bapak Iwa mengklaim karyanya lebih unggul. "Dengan pengendalian di aplikasi ponsel, bisa dikembangkan fungsinya tanpa harus banyak alat pengendali," ujarnya. Misalnya ditambah fitur pelacakan posisi kendaraan, mengukur kecepatan, dan bagian kendaraan yang perlu diperbaiki.
Kini setelah berfungsi, perangkat keras purwarupa itu yang diselipkan di kendaraan, ingin dibuat lebih kecil. Dari seukuran buku novel menjadi sebesar korek api. Gagasan awalnya, kata beliau, lantaran maraknya pencurian dan perampasan kendaraan terutama sepeda motor.
0 komentar:
Post a Comment